Penggunaan AC di Rumah

Bookmark and Share
Semua jenis AC rumah tangga yang dijual di pasaran saat ini, dilengkapi remote-control dalam rangka kemudahan pengoperasiannya. Hal ini sering membuat para pengguna lupa. Ketika merasa gerah si pengguna seperti langsung merasa diingatkan agar menyalakan AC, tapi ketika dia sudah tidak di ruangan tersebut dan meninggalkannya dalam waktu lama, yang sering terjadi adalah lupa mematikannya. Hal ini selain bisa membuat mubazir, dimana unit AC menyala menggunakan energi listrik tapi tidak termanfaatkan, juga terdapat potensi bahaya, dimana AC menyala tanpa sesekali adanya perhatian dari pengguna. Walaupun AC sudah di-desain dari pabrik dengan pengamanan yang berlapis (terutama keamanan dari kejadian hubung singkat), bagaimana pun juga tetap dibutuhkan kewaspadaan dari pengguna akan kemungkinan perubahan yang terjadi pada AC. Entah itu perubahan suara, timbul bau, menjadi tidak dingin seperti biasanya, dsb. Karena kondisi awal perubahan ini bila dibiarkan bisa berpotensi akan kejadian hubung singkat yang sangat mungkin mengakibatkan kebakaran. Jangan sampai terpola di pikiran, kan ‘tinggal service AC

Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang dilengkapi filter, ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga kita sebaiknya tidak begitu saja mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan AC tersebut dan mempertaruhkan kesehatan kita dan keluarga kita.


Paling tidak sehari sekali anda perlu mematikan AC ruangan tersebut barang satu-dua jam, dan membuka lebar-lebar pintu dan jendela agar terjadi pertukaran dengan udara luar.


Kemudian paling tidak sebulan sekali, anda perlu memeriksa dan membersihkan filter udara dan segala kelengkapan penyaring udara di dalam AC tersebut untuk selalu memastikan kondisi kerjanya. Kalau Anda paham seputar
service AC lebih bagus.


Anda juga bisa meminimalisasi potensi gangguan kesehatan terhadap hal ini antara lain dengan cara seselektif mungkin dalam penggunaan AC.
Atau misalnya, anda perlu tegas mengendalikan perilaku anggota keluarga yang masih suka merokok di ruangan ber AC.

Saat anda menyapu, mengepel lantai, atau membersihkan perabot ruangan, sebaiknya juga anda harus mematikan AC ruangan tersebut atas pertimbangan kesehatan orang-orang di dalam ruangan tersebut.


Hal lain yang juga perlu perhatian adalah, di dalam unit AC terhadap zat media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebagai fungsi pendinginan, yang saat ini masih dominan memakai zat dengan nama Freon. Walaupun saat ini sudah beredar Freon jenis ramah lingkungan, tapi Freon lama yang kurang ramah lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien.


Zat Freon ini, tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara alias instalasi AC tidak ada kebocoran. Oleh karena itu perlu kiranya, paling tidak setahun sekali anda perlu mengundang teknisi AC untuk sekedar memeriksa kebocoran Freon ini.


Indikasi terhadap kebocoran Freon juga mungkin sekali terjadi bila ruangan menjadi tidak sesejuk biasanya ketika AC dinyalakan.


Bila instalasi bocor, Freon yang terlepas di udara, bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat membahayakan, karena zat Freon ini termasuk gas tidak tampak dan tidak berbau, tapi sangat beracun. Sedang bila terlepas ke udara bebas di luar, walaupun mungkin kontribusinya kecil, tetap secara kolektif, hal ini akan berdampak pada menipisnya lapisan ozon di atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.


Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.


AC di rumah anda memang diakui sangat bermanfaat. Tapi tanpa kepedulian dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, AC yang sepertinya sederhana bisa mengancam keamanan dan kesehatan kita, keluarga kita dan mungkin anak cucu keturunan kita.


www.pitoyo.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger